Powered By Blogger

Sabtu, 29 Juni 2013

Tari Karonsih

Tari Karonsih, melambangkan tari percintaan antara Dewi Sekartaji dengan Panji Asmarabangun.
Tari berpasangan ini berasal dari Surakarta, dan biasanya di tarikan pada saat diadakan pernikahan.
Sebelum pernikahan dimulai, biasanya penari pria akan membimbing pengantin dan keluarga menuju ke pelaminan.
Dengan iringan Ladrang Temanten, penari dan pengantin serta keluarga berjalan bersama ke pelaminan. Nama tarian ini adalah CUCUK LAMPAH.
Penari pria akan menari gila-gilaan atau hanya tayungan (berjalan pelan untuk penari putra alus dan gagah)
Ketika semua pengantin dan semua keluarga sudah berada di pelaminan, tari karonsih pun langsung di sajikan, setelah berdoa bersama dan beberapa patah kata dari keluarga.

Dan inilah Dewi Sekartaji, yang di ceritakan sedang menunggu kedatangan sang pujaan hati, Panji Asmarabangun ditengah hutan.
Sekartaji menunggu dan terus menunggu kedatangan sang suami, tapi yang ditunggu tak kunjung datang. Sekartaji mencari keberadaan Panji Asmarabangun, dan dia berdoa kepada sang kuasa, agar tidak terjadi sesuatu kepada suami tercintanya.

Tanpa dia sadari, ditengah-tengah doanya, sang pujaan hati datang menghampiri, tapi dengan sedikit jual mahal, Sekartaji malah pergi, kecewa karena dibiarkan menunggu tertalu lama.
Mengetahui bahwa sang istri kecewa, Panji Asmarabangun pun mencoba untuk merayunya, dengan berbagai cara. Mulai dari mengejarnya sampai mengambilkan bunga kesukaan Sekartaji, dan memakaikannya di kepala Dewi Sekartaji.
Akhirnya Dewi Sekartaji takhluk dan dengan gembira menari bersama suaminya tercinta.














Oke sekian postingan saya tentang tari karonsih, semoga menambah pengetahuan dan wawasan.
Mohon maaf bila ada kesalahan kata dan penulisan.
Follow @Yenal_s
Gomawo~

Karonsih dance, dance symbolizes the love between goddess Sekartaji Asmarabangun Panji.
The pair dance from Surakarta, and usually in the tug at the time of the wedding.
Before the wedding begins, usually male dancer will lead the bride and the family headed to the altar.
With the accompaniment of Ladrang bride, bride and dancers and families walk together to the altar. The name of this dance is lampah beak.
Male dancers would dance like crazy or just tayungan (walking slowly to the dancer and spunky son Alus)
When all brides and all of the family was already in the aisle, dance karonsih immediately at present, after praying with and a few words from the family.

And this is the Goddess Sekartaji, which tell the idol was waiting for the heart, in the middle of the forest Asmarabangun Flag
Sekartaji wait and continue to wait for the arrival of her husband, but who waits too long. Sekartaji look for the presence of Flag Asmarabangun, and he prayed to his power, so that nothing happened to her beloved husband.
Without him knowing it, in the midst of his prayer, the idol of the heart comes over, but with a little hard to get, even Sekartaji away, disappointed as tothe left waiting long.
Knowing that she was disappointed, Panji Asmarabangun was trying to seduce him, in various ways. Starting from the chase to get Sekartaji favorite flower, and put it at the head of the Goddess Sekartaji.
And finally Goddess Sekartaji submit was happily dancing with her ​​beloved husband.

Okay so my post about dance karonsih, may add to the knowledge and insight.
We are sorry if there are errors and writing words.

4 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. artikel yang menarik..tp kl boleh sedikit saran..template nya sedikit mengganggu..serta kl mau pk bahasa inggris mending gausah pk google translate hehehe...
    oiya saya jg menulis sesuatu tentang karonsih..silahkan mampir kl tidak keberatan..

    http://nglengkong.blogspot.com/2013/10/tarian-romantis-itu-akhirnya-kutahu.html

    BalasHapus
  3. Hai Mahisa...
    Makasih ya buat sarannya :)

    BalasHapus